Posted by : Sam rizal
A.
Perkembangan Peradaban
Islam
Peradaban
Islam adalah bagian dari kebudayaan islam yang meliputi berbagai aspek seperti
moral, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan yang luas serta bertujuan untuk
memudahkan dan menyejahterakan hidup manusia di dunia dan di akhirat.
Peradaban
Islam telah dimulai sejak masa Rasulullah, khulafaurrasyidin, dan terus
berkembang pada Dinasti Umayyah dan Abbasiyah.
1.
Peradaban Islam pada Masa Dinasti
Umayyah
Dinasti
Umayyah berdiri setelah berakhirya masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.
Khalifah pertama adalah Muawiyah bin Abi Sofyan dan wilayah kekuasaan Dinasti
Umayyah berkembang di sebelah timur sampai ke Oxus, bagian barat India sampai
Punjab dan Lahore. Di utara, menguasai Pulau Rhodes, Cretta dan di barat
menguasai seluruh Afrika Utara, Aljazair, Tangiers, dan Spanyol. Kemajuan
Dinasti ini adalah sebagai berikut.
a.
Ekonomi
Pada
masa Khalifah Muawiyah, didirikan percetakan uang yang bertuliskan bahasa Arab
yang terbuat dari perunggu lalu disempurnakan oleh khalifah Abdul Malik bin
Marwan dan dikeluarkannya mata uang logam Arab (emas/dinar, perak/dirham,
perunggu/fals/fuls) yang satu sisi bertuliskan kalimat “Laailaha Illallah” dan
sisi lainnya tertulis Qul huwallahu ahad serta di luar lingkarannya ditulis
Muhammad Rasulullah bil huda wa dinil haq sebagai mata uang resmi pemerintah
islam.
b.
Sosial Budaya
Dalam
bidang sosial budaya, khalifah pada masa Dinasti Umayyah banyak memberi
kontribusi yang cukup besar dengan dibangunnya rumah sakit (mustasyfayat) di
setiap kota oleh Khalifah Walid bin Abdul Malik serta dibangun rumah singgah
bagi anak-anak yatim piatu yang ditinggal oleh orang tua mereka akibat perang
dan orang tua yang tidak mampu pun dirawat di rumah-rumah tersebut.
c.
Ilmu Pengetahuan
Ilmu
pengetahuan yang berkembang pada masa ini diuraikan sebagai berikut
a. Ulumul
lisaniyah, ilmu yang diperlukan untuk memastikan bacaan Al-Qur’an, menafsirkan
dan memahaminya.
b. Tarikh
(Sejarah), meliputi tarikh kaum muslimin dan segala perjuangannya, riwayat
hidup para pemimpin, tarikh umum, dan tarikh bangsa-bangsa lain.
c. Ilmu
qiraat, ilmu yang membahas tentang membaca Al-Qur’an.
d. Ilmu
tafsir, ilmu yang membahas tentang undang-undang dalam menafsirkan Al-Qur’an.
e. Ilmu
hadis, ilmu yang ditujukan untuk menjelaskan riwayat dan sanad hadis, karena
banyak hadis yang tidak berasal dari Rasulullah.
f. Ilmu
nahwu, ilmu yang menjelaskan cara membaca suatu kalimat6 di dalam berbagai
posisi.
g. Ilmu
bumi (al-jughrafia), muncul karena kebutuhan kaum muslimin yakni untuk
keperluan menunaikan ibadah haji.
h. Ulumud
dakhilah, ilmu-ilmu yang disalin dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab dan
disempurnakan untuk kepentingan kebudayaan islam.
d.
Politik
Semasa
Dinasti Umayyah berkuasa, banyak intuisi politik dibentuk, misalnya
undang-undang pemerintahan, dewan menteri, lembaga sekretariat negara, jawatan
pos dan giro, serta penasihat khusus di bidang politik. Politik pada masa ini
mengalami kemajuan dari dinasti sebelumnya yakni dibentuknya al-Kitabah
(sekretariat negara), AL-Hijabah (ajudan), organisasi keuangan, organisasi kehakiman,
organisasi tata usaha negara serta mengalami kemajuan dalam bidang militer
yakni diberlakukannya undang-undang wajib militer (Nizhamut Tajnidil Ijbary)
dan dibangunnya armada laut dengan sempurna.
2.
Peradaban Islam pada Masa Dinasti
Abbasiyah
Dinasti
Abbasiyah berkuasa selama lebih kurang enam abad, didirikan oleh Abul Abbas
as-Saffah dibantu oleh Abu Muslim al-Khurasani, seorang jenderal muslim yang
berasal dari Khurasan, Persia. Peradaban Islam berkembang pesat pada dinasti
ini.
a.
Bidang Sosial Budaya
Kemajuan
ilmu sosial budaya yang ada adalah seni bangunan dan arsitektur, baik untuk
bangunan istana, masjid, dan kota seperti istana Qashrul Dzahab, istana Qashrul
Khuldi, kota Baghdad, serta Samarra.
b.
Bidang Politik dan Militer
Dibentuknya
departemen pertahanan dan keamanan (Diwanul Jundi) yang mengatur semua yang
berkaitan dengan kemiliteran dan pertahanan keamanan.
c.
Bidang Ilmu Pengetahuan
Bermunculan
para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan, seperti filsafat, ilmu sejarah, ilmu
bumi, astronomi, kedokteran, kimia, dan hisab/matematika. Beberapa ilmuwan
terkenal adalah Muhammad bin Ibrahim al-Farazi (astronom), Ibnu Sina
(kedokteran), Jabir bin Hayyan (Kimia), al-Kindi (filsuf), dan Muhammad ibn
Musa al-Khawarizmi (matematika).
d.
Bidang Ilmu Agama
Diantara
ilmu pengetahuan agama islam yang berkembang pesat pada masa ini adalah ilmu
tafsir dengan tokoh al-Subhi, Muqatil bin Sulaiman, Muhammad bin Ishaq, Abu
Bakar al-Asham, dan Abu Muslim al-Asfahani serta para ulama hadis seperti Imam
Bukhari (Sahih Bukhari), Abu Muslim al Hajjaj dari Nisabur (Sahih Muslim), Ibnu
Majah, Abu Dawud, al-Turmudzi, dan an-Nasa’i. Karya-karya mereka dibukukan
dalam al kutubu al sittah. Pada masa ini juga berkembang ilmu fiqih dengan
ulama yang terkenal adalah Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam
Hanbali serta berkembangnya ilmu kalam.
B.
Periodisasi Kejayaan Peradaban Islam
Periode
penyebaran islam dan peradabnnya dimulai sejak masa Rasulullah saw. Pada abad
ke-6 M. Periodisasi peradaban islam secara umum terbagi atas tiga periode.
1.
Periode Klasik
Masa
ini merupakan masa ekspansi, integrasi, dan keemasan islam. Khalifah pada masa
ini antara lain Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan,
kekuasaan Bani Umayyah, dan Bani Abbasiyah dimana telah menguasai seluruh
semenanjung Arab, Irak-Suriah, tentara Bizantium Syiria,
Alexandria-Mesir-Babilon, Tunis, Khurasan, Afghanistan, Balkh, Bukhara,
Khawarizm, Farghana, Samarkand, Bulukhistan, Sind, Punjab, Multan, Aljazair,
Maroko, Cordova, Spanyol, Afrika Utara, Syiria, Palestina, Semenanjung Arabia,
Persia, Pakistan, Turkmenia, Uzbek, dan Kirgis. Pada masa ini bermunculan
sastrawan-sastrawan islam dengan berbagai karya-karyanya, mencetak uang untuk
alat tukar berupa dinar dan dirham, serta dibangunnya rumah sakit, pendidikan
dokter, dan farmasi.
2.
Periode Pertengahan
Pada
periode ini islam mengalami kemunduran karena satu demi satu kerajaan islam
jatuh ke tangan bangsa Mongol. Namun peradaban ini kembali bangkit sekitar
tahun 1500-1800 M dengan berdirinya 3 kerajaan besar yang menjadi tonggak
berjayanya kebangkitan peradaban islam. 3 kerajaan tersebut antara lain
Kerajaan Turki Usmani, Kerajaan Safawi Persia, dan Kerajaan Mughal di India.
Hingga pada abad ke-17 di Eropa muncul negara-negara kuat dengan Rusia maju di
bawah Peter Yang Agung. Melalui peperangan, Turki Usmani mengalami kekalahan,
Safawi Persia ditaklukan oleh Raja Afghan yang memiliki perbedaan faham, dan
Mughal India pecah dikarenakan terjadi pemberontakan dari kaum Hindu bahkan
dikuasai oleh Inggris pada tahun 1857 M.
3.
Periode Modern
Periode
ini dikatakan sebagai periode kebangkitan Islam yang ditandai dengan
berakhirnya ekspedisi Napoleon di Mesir (1789-1801 M). Raja dan pemuka-pemuka
islam mulai berpikir untuk melakukan pembaharuan dalam islam yang disebut
dengan modernisasi dalam islam untuk mengembalikan kekuatan yang telah pincang
dan membahayakan umat islam. Para tokoh pembaharu islam diantaranya adalah Muhammad
bin Abdul Wahab di Arab, Muhammad Abduh, Jamaludin al-Afghani, Muhammad Rasyid
Ridha di Mesir, Sayyid Ahmad Khan, Syah Waliyullah, Muhammad Iqbal di India,
Sultan Mahmud II, dan Musthafa Kamal di Turki.
C.
Kontribusi Islam dalam Perkembangan
Peradaban Dunia
Kontribusi
islam antara lain:
1. Sepanjang
abad ke-12 dan sebagian abad ke-13, karya-karya kaum muslim dalam berbagai
bidang telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin, khususnya dari Spanyol.
2. Kkaum
muslimin telah memberi sumbangan ekperimental mengenai metode dan teori sains
ke dunia Barat.
3. Sistem
notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama telahdikenalkan ke dunia barat.
4. Karya-karya
dalam bentuk terjemahan, khususnya karya Ibnu Sina (Avicenna)dalam bidang
kedokteran, digunakan sebagai teks di lembaga pendidikan tinggisampai
pertengahan abad ke-17 M.
5. Para
ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya telah merangsang kebangkitan Eropa,
memperkaya kebudayaan Romawi kuno, serta literatur klasik yang melahirkan
renaisance.
6. Lembaga-lembaga
pendidikan islam yang telah didirikan jauh sebelum Eropa bangkit dalam bentuk
ratusan madrasah adalah pendahulu universitas yang ada di Eropa.
7. Para
ilmuwan muslim berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah Romawi-Persi
(Greco Helenistic) sewaktu Eropa dalam kegelapan.
8. Sarjana-sarjana
Eropa belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi islam dan mentransfer ilmu
pengetahuan ke dunia Barat.
9. Para
ilmuwan muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah sakit, sanitasi,
dan makanan kepada Eropa.
Pada
ilmu pengetahuan alam, islam berjasa menyatukan akal dengan alam, menetapkan kemandirian
akal, menetapkan keberadaan hukum alam yang pasti atas kehendak Tuhan. Serta
islam telah mampu mendamaikan akal dengan iman dan filsafat dengan agama
sedangkan bangsa Barat masih membuat stereotip yang memisahkan antara akal dan iman serta filsafat dengan agama.
D.
Nilai-Nilai Luhur pada Masa Kejayaan
Islam
Beberapa
pelajaran yang dapat diambil dari masa kejayaan islam antara lain sebagai
berikut.
1. Hanya
dengan kerja keras dan usaha yang maksimal, apa yang diinginkan akan berhasil,
hal ini dapat dilihat bahwa islam berkembang dengan baik di berbagai belahan
dunia atas usaha yang maksimal umat islam.
2. Belajar
dengan giat dan terus-menerus merupakan kunci meraih kejayaan.
3. Tidak
berputus asa dan terus berusaha berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunah.
4. Sesama
muslim adalah saudara, persaudaraan itu diikat adanya akidah yang satu yaitu
Allah Swt. dan kitab suci yang satu yaitu Al-Qur’an.
5. Menjadikan
perbedaan sebagai rahmat, bukan sebagai jurang pemisah.